Pengalaman Bermain dengan Bayi 1,2 dan 3 Bulan Tanpa Beli Mainan



Tidak terasa baby H hari ini sudah 3 bulan 3 hari usianya. Sejak lahir awal November kemaren ada beberapa hal yang menurut saya berbeda dengan anak pertama dulu. Terutama soal bermain-main. Seingat saya, baby H lebih cepat mengoceh dan cenderung suka dihibur atau diajak main-main. Nah, satu pelajaran yang saya peroleh bahwa mainan bayi usia 1 bulan, 2 bulan hingga 3 bulan seperti baby H saat ini sebenarnya bisa sederhana, gratis dan tanpa modal. Maksud saya, di usia tersebut tidak apa-apa kalau tidak membeli beragam mainan. Apalagi kalau belum ada uang, jangan sampai dipaksakan atau berhutang gara-gara ingin dicap sayang anak. Hikmah ini saya peroleh dari bayi sebelumnya. 


Sejauh ini saya belum ada membelikan mainan khusus untuk baby H. Berbeda dengan anak pertama dulu, belum beberapa minggu usianya kami sudah sibuk memikirkan mainan ini itu. Bahkan kami terkesan buru-buru, mungkin saking senangnya punya bayi. Mainan yang belum sesuai usia pun sudah kami stok  jauh-jauh hari di rumah. Rata-rata setiap mainan yang kami beli selalu ada peringatan bahwa tidak disarankan untuk anak dibawah 3 tahun karena mengandung material plastik tertentu. 

Selain mubazir dan cuma menambah pajangan di rumah, hal yang menjadi pelajaran dari anak pertama  adalah ternyata bayi saya belum begitu merespon dan belum bisa memahami cara kerja sebagian besar mainan-mainan tersebut karena memang terlalu dini diberikan. Jadi, mainan-mainan tersebut belum berpengaruh signifikan. Hikmah penting lainnya adalah memilih mainan anak sebaiknya benar-benar disesuaikan dengan usianya. 

Berdasarkan pengamatan pribadi saya, bayi usia 0-90 hari sebagaimana anak saya saat ini tidak melulu membutuhkan produk mainan tertentu yang harus dibeli. Tujuan kita membelikan mainan untuk memghibur, membuat anak senang serta menstimulasi kecerdasannya. Dan menurut saya hiburan dan stimulasi untuk bayi seusia tersebut cenderung sederhana sekali. Nah, ini dia cara bermain  sederhana dan mainan bayi usia 1 bulan, 2 bulan hingga 3 bulan gratis ala saya : 



A. Bermain dengan bayi usia 1 bulan


Sejak lahir sampai usia 30 hari, bayi saya cenderung tidur melulu. Apalagi pada minggu pertama, waktu bermainnya sedikit sekali. Dalam 24 jam sekitar 20-21 jam dihabiskan untuk tidur. Jadi, dengan ritme dunia bayi 1 bulan yang seperti itu tentunya dia belum terlalu memerlukan mainan ini itu.

Pada usia 0-30 hari bayi juga belum terlalu bisa merespon dan mengekspresikan emosinya. Palingan menangis kalau lagi lapar, lelah atau buang air atau pun kaget dengan suara kencang. Memang sudah mulai bisa mengenali wajah dan suara tapi belum terlalu bisa diajak komunikasi. Fokus pandangan matanya masih pendek berjarak sekitar 20-35 cm saja serta belum bisa menyadari tangan maupun kakinya sebagai bagian dari anggota badan yang bisa digerakkan. 

Perkembangan bayi yang memang masih sangat awal sekali karena baru saja lahir. Bisa dikatakan fase ini adalah fase penyesuaian setelah keluar dari alam rahim. Tahap dimana sang anak dalam proses belajar mengenali anggota tubuh dan mengenali orang-orang terdekat. Belum berada di fase bermain dan butuh mainan. Meski demikian, orang tua disarankan memberikan stimulus agar kemampuan sensorik maupun sosial pada bayi meningkat. Biasanya saya melakukan hal berikut ini : 


1. Menaruh benda berwarna mencolok

Misalnya menggantung kain atau kertas sekitar 30 cm di atas wajahnya kemudian saya gerakkan ke kanan kiri. Kadang-kadang hanya menggunakan tangan atau wajah saya. Saya menampilkan wajah di sisi kiri begitu dia menatap, perlahan-lahan saya gerakkan ke kanan sehingga mata dia mengikuti gerakan. Ini untuk melatih pergerakan matanya agar lebih fokus.


2. Berkeliling rumah

Meski jarak pandangnya belum jauh, hampir setiap hari saya ajak keluar dari kamar. Sekedar berkeliling di ruang tamu, dari satu kamar ke kamar lain bahkan hingga ke dapur. Kalau cuaca bagus, biasanya digendong di halaman sambil berjemur sinar matahari pagi. Kita sebagai orang dewasa mudah merasa sumpek dan bosan. Saya rasa bayi juga demikian, ia butuh suasana berbeda dan mengajaknya berkeliling sudah termasuk salah satu cara bermain yang menghiburnya.


3. Diajak bicara

Pada usia 30 hari ke bawah, baby H belum bisa mengoceh. Ada keluar suara sesekali tapi sangat jarang. Suaranya yang terdengar baru menangis. Meski demikian, bukan alasan untuk diam saja dan tidak mengajaknya mengobrol. Hal ini karena sang bayi sudah mulai belajar mengenali suara-suara di sekitarnya. 




B. Bermain dengan bayi 2 bulan


Pada usia 60 hari, sebagian besar waktu bayi saya masih dihabiskan untuk tidur. Namun, sekarang baby H waktu bermainnya bertambah. Jika pada umur 30 hari waktu tidurnya mencapai 20-21 jam, pada umur 2 bulan jam tidurnya sekitar 15-18 jam. Di usia ini perkembangan kemampuan motorik dan sosial bayi makin kelihatan. Dia sudah mulai menunjukkan ekspresi senang bisa dengan tersenyum, menggerakan kaki tangan maupun mengeluarkan suara-suara. 

Pada usia 60 hari baby H dia sudah bisa mengenali keberadaan orang lain. Sudah mengetahui wajah-wajah ibu, ayah, kakak maupun neneknya. Meski sudah menyadari tangan dan kakinya untuk bergerak, dia belum mampu menggenggam sesuatu dalam waktu lama. Hanya beberapa detik saja, jadi di usia ini bayi tentunya juga masih belum bisa memegang mainan-mainan. Cara bermain dan stimulasi bayi 2 bulan yang saya lakukan diantaranya : 


1. Tetap diajak main keluar rumah

Saya ingin baby H makin mengenal lingkungan. Ketika cuaca bagus, saya tetap membawanya jalan di sekitar pekarangan. Biar dia bisa memandang lebih luas seperti langit, sawah, bangunan dan lainnya. Dia sangat betah berlama-lama memandang semuanya. Di wajahnya kelihatan sekali kalau dia senang dan menikmatinya.


2. Menyanyikan lagu-lagu dan speaker muratal Al-Quran

Di masa ini alat pendengaran bayi semakin berkembang. Bayi juga lebih sering bereaksi kaget ketika ada suara yang terlalu kencang sebagai tanda bahwa dia sudah mendengarnya. Menyanyikan lagu sebelum tidur atau pun saat dia terjaga menjadi stimulasi yang baik untuknya. Selain itu, kami juga berusaha selalu memutar speaker muratal Al-Quran.


3. Memperlihatkan benda-benda cerah

Sama dengan usia 30 bulan, di umur 60 hari saya masih suka menaruh benda yang berwarna agak mencolok di dekat bayi karena saya lihat dia menyukainya. Tidak perlu mencari benda yang susah didapat, saya kadang meletakkan bantal dengan sarung yang bervariasi warnanya. Bayi saya terlihat senang, menatapnya lama dan berusaha untuk menjangkau dengan tangannya.


4. Membiarkan bayi menghisap jari tangannya

Orang-orang bilang mainan pertama bayi adalah tangan dan jarinya sendiri. Ternyata ini benar sekali. Pada beberapa kesempatan, bayi H suka sibuk sendiri memainkan tangan dan jarinya dibanding melihat benda lain. Menghisap jari seakan sebagai sesuatu yang menyenangkan baginya, membuatnya lengah dan terhibur. Bahkan saat dia menangis karena mengantuk, dia berusaha menenangkan diri dengan cara menghisap tangannnya. Sebagai orang tua, saya tidak melarang dan hanya perlu memastikan kalau tangannya dalam keadaan bersih. 


5. "Main petak umpet"

Bukan bermain petak umpet pada umumnya melainkan seolah-olah bersembunyi kemudian nongol lagi. Saya mencoba memanggil namanya dan memperlihatkan diri di wajahnya kemudian saya pergi menghilang sebentar menjaga jarak. Setelah itu saya muncul lagi di depannya. Si bayi akan mencoba merubah-rubah posisi kepala untuk melihat-melihat saya ada di sebelah mana dan matanya juga mencari-cari keberadaan saya. Tak jarang saya lihat dia kegirangan bermain sederhana seperti itu.




C. Bermain dengan bayi 3 bulan


Berbeda dengan umur 0-60 hari, di umur 90 hari saya melihat perkembangan motorik dan sosial baby H semakin berkembang. Dia sudah bisa menunjukkan berbagai ekspresi. Kalau senang, terlihat matanya berbinar, tangan dan kakinya digerakkan. Kadang juga mengeluarkan suara-suara. Pandangan mata bayi sudah fokus sehingga suka mengikuti kemana arah saya pergi. Dia suka sekali tersenyum serta sering mengoceh bahkan dengan suara yang agak nyaring. Selain itu, dia sangat suka menjangkau benda-benda yang ada didekatnya.

Dengan perkembangan motorik bayi yang meningkat dari 2 bulan sebelumnya, sebenarnya sudah ada beberapa mainan yang bisa dibelikan. Umumnya sih mainan seperti kerincingan, mainan berbahan karet atau plastik yang bisa digenggam bayi serta boneka. Namun, saya masih memilih cara bermain sederhana seperti : 


1. Main ciluk ba

Saya cuma memainkan tangan menutup wajah dan mengeluarkan suara ciluk baa, bayi ternyata sangat senang sekali. Dia berekspresi seolah-olah dia menunggu untuk mengulangi permainan. Cara bermain ini bisa dibilang sudah turun menurun dari nenek moyang kita dan tidak ada yang tidak mengetahuinya karena memang bayi menjadi terhibur.


2. Digendong dan dipangku

Pada usia 3 bulan baby H sering menunjukkan ekspresi tidak betah kalau tidur telentang melulu. Dia mulai resah dengan menangis sambil mengangkat-angkat pantat. Ya, ingin digendong. Saat menangis kencang, dia akan langsung tersenyum begitu digendong. Di umurnya 3 bulan lebih seminggu kepala dan lehernya sudah semakin kuat. Baby H sudah bisa membalikkan badan dan mengangkat kepala. Jadi saya mulai memangku duduk dan dia semakin senang karena bisa memandang lepas semua sisi di rumah. 


3. Diayun-ayun pakai tangan

Selain digendong dan dipangki, baby H sangat senang bermain ayun. Bukan memakai ayunan bayi ya tapi cuma menggunakan tangan. Saya menggendong dan mengayun-ayun ke bawah seolah-olah dia mau diletakkan dilantai tapi ternyata tidak. Saya malah mengangkatnya kembali ke atas sejajar dengan saya. Saking senangnya, mulutnya terbuka dan mengoceh.


4. Makin banyak mengenalkan benda

Berhubung bayi H makin penasaran dengan sesuatu, saya pun berusaha menunjukkan benda-benda baru. Bisa berupa kain, plastik dan apa saja asalkan tidak membahayakan si kecil. Oya, bayi H sangat suka menarik benda dan membawa ke mulutnya. Kadang saya sering was-was meningalkannya sendiri dengan benda-benda di sekelilingnya. Takut dibawa kemulut, tertelan atau tertutup hidungnya sehingga sulit bernafas. Jadi, harus berhati-hati sekali dalam memilih benda. Jangan meletakkan sembarangan benda di dekatnya. 


5. Masih membiarkan emut tangan

Dibanding memberikan mainan kenyal berbahan plastik untuk diemut bayi, saya lebih suka baby H mengemut tangannya sendiri. Meskipun pernah ada yang mengomentari mengapa membiarkan anak menghisap harinya. Katanya tidak bagus dan akan terbiasa sampai besar. 


Bayi H senang memainkan tangannya, bagaimana mungkin saya akan melarangnya bermain dengan anggota badannya sendiri. Dia masih dalam proses mengenal dan merasakan tubuhnya. Bahkan kadang dia tidak menyadari kehadiran saya saking sibuk dan senang memainkan tangannya. Konon, saat dalam kandungan pun bayi sudah mulai menghisap jarinya. Ini sesuatu yang alami. Asalkan selalu dipastikan tangannya bersih, menurut saya tidak masalah. Justru kalau diberikan mainan buat digigit-gigit, makin membuat saya khawatir dengan materialnya. 


6. Terus diajak bercengkrama

Saya menjumpai baby H makin mengeluarkan suara yang beragam. Ocehannya main bervariasi bunyinya. Satu hal yang menarik adalah dia sangat suka kalau diajak bicara. Makin banyak saya bicara, makin banyak juga ocehannya. Makin kerasa intonasi suaranya. Tidak hanya siang hari, dini hari pun kadang dia senang diajak mengobrol. Kadang-kadang kalau dia lagi nangis kencang, tidak memulu pertanda lagi lapar atau mengantuk. Ternyata dia hanya ingin saya duduk di dekatnya sambil mengajaknya bicara. Tangisnya langsung reda seketika dan malah berganti senyum.


7. Makin sering diajak keliling rumah

Meski usianya sudah 3 bulan, saya masih belum yakin membawa baby H bermain jauh. Masih disekitar pekarangan rumah. Hal ini sudah membuatnya senang. Dia tak berhenti menatap tanaman, payung di taman, pagar, jemuran, langit, sawah dan lainnya. Semuanya membuat dia betah berlama-lama sampai tangan saya pegal menopang badannya.



***


Sebagian orang tua pasti sudah ada yang membelikan beberapa mainan bayi 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan. Tidak masalah sih karena perkembangan setiap anak berbeda. Cara setiap orang tua bermain dan menstimulasi anaknya pun berbeda. Saya bukan berarti anti membeli mainan ya, nanti ketika baby H sudah agak besar pasti saya membelikan. Disaat dia sudah membutuhkan. Hanya saja di usia 0-90 hari menurut pengamatan saya baby H lebih senang bermain dengan orang tuanya, lingkungan dan dengan anggota badannya. 


Mungkin juga masih banyak cara bermain lain dengan bayi 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan yang sama sekali belum saya coba. Hal tersebut disebabkan oleh ketidaktahuan saya sendiri. Oleh karena itu, jika teman-teman punya pengalaman berbeda saya sangat senang kalau bisa sharing di kolom komentar. Oya, tulisan ini hanya sekedar untuk berbagi pengalaman ya. Saya tidak mengajak untuk melakukan hal yang sama, jadi teman-teman tidak harus terpaku dengan cara ala saya di atas. Setiap orang tua bebas memutuskan sesuatu yang menurutnya lebih baik dan lebih aman bukan? []