Apakah ShopeePay Aman atau Berbahaya? Simak Faktanya

Sebelumnya saya telah menulis artikel tentang Keuntungan ShopeePay +Kekurangannya sebagai review berdasarkan pengalaman saya selama 2 tahun menggunakan. Kemudian, saya selalu kepikiran begitu tahu ada teman-teman yang bertanya di dunia maya tentang apakah ShopeePay aman dan apa bahayanya? Jadi, saya pikir mengapa saya tidak menuliskannya juga sesuai dengan pengalaman saya sebagai konsumen pengguna. Berhubung artikel ini berupa review atau ulasan, jadi postingannya saya buat tersendiri supaya tidak kepanjangan. 

Saya pertama kali mengaktifkan ShopeePay pertama kali pada tahun 2019 silam, sudah lebih dari 2 tahun. Saya termasuk pengguna yang tergolong awal memanfaatkan layanan ini karena ShopeePay sendiri baru diluncurkan secara resmi pada tahun 2019 lalu.  Sebenarnya, fitur ini sudah mulai dikenalkan pada tahun 2018 dan sempat dinonaktifkan sementara karena masih dalam proses pengurusan izin. Berikut beberapa fakta tentang fitur ini yang perlu kita ketahui agar bisa menyikapinya dengan bijak dan objektif :


1. Pembayaran Digital Paling Populer Tahun 2020

ShopeePay merupakan metode pembayaran digital yang sudah biasa digunakan masyarakat. Mereka yang sudah sering belanja online pasti sudah memahami seperti apa ditur ini. Bukan layanan baru atau hal yang masih asing. ShopeePay semacam dompet digital atau e-wallet yang sudah dikenal luas di jagat belanja daring seperti halnya OVO, Dana, Buka Dompet, GrapPay, Toko Cash, LinkAja. 

Bahkan berdasarkan survei terbaru yang dilakukan oleh Snapcart di akhir tahun 2020 kemaren, ShopeePay tercatat sebagai merek dompet digital yang paling populer dibanding merek lainnya. Pengguna ShopeePay mencapai 50 %, barulah disusul OVO 23 %, Gopay 12 %, DANA 12 % dan LinkAja 3 %.  Hal senada juga sesuai dengan survei yang dilakukan oleh Ipsos pada Oktober 2020, perusahaan market research ini mendapati ShopeePay berada di urutan pertama diantara semua dompet digital yang ada di tanah air. 

Selain Snapcart dan Ipsos, MarkPlus juga melakukan survey yang menyoroti penggunaan dompet digital dalam 3 bulan terakhir. Hasil surveinya juga menyatakan bahwa ShopeePay ungguli pangsa pasar dompet digital selama pandemi. Tingkat pertumbuhan ShopeePay ini terus meningkat dari hari ke hari. Tak heran bila e-wallet yang diusung Shopee ini kemudian dinobatkan sebagai raja dompet digital selama pandemi dan HARBOLNAS 2020. 


2. Resmi dan Sudah Mendapatkan Izin Bank Indonesia

ShopeePay merupakan pembayaran digital atau e-wallet yang resmi, bukan abal-abal. Fitur dari Shopee ini telah mengantongi lisensi atau izin dari Bank Indonesia pada tanggal 8 Agustus 2018 silam. Surat izin tersebut No.20/293/DKSP/Srt/B tanggal 8 Agustus 2018 dengan untuk menyelenggarakan uang elektronik. Setelah mendapatkan izin, barulah pada awal tahun 2019 layanan uang e-money ini dikenalkan secara luas kepada pengguna belanja daring. ShopeePay di Shopee ini diselenggaran oleh PT.AirPay International Indonesia yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Melihat pada sejarahnya, aplikasi belanja online Shopee merupakan bagian dari Sea Company yang berpusat di Singapura. Jadi, jangkauannya lebih luas bukan hanya Indonesia tapi international. Perusahaan ini dikenal sebagai pemimpin e-commerce dan keuangan digital di wilayah Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Taiwan, Thailand, Vietnam, Filipina dan Indonesia.   

Pada dasarnya metode pembayaran digital yang resmi dan telah mendapatkan izin dari Bank Indonesia adalah aman dan tidak berbahaya. Namun, keamanannya juga ditentukan oleh sikap pengguna sendiri dan sikap e-commerce. Jika tidak selalu dijaga keamanannya tentu bisa berbalik menjadi tidak aman. Sebaliknya, jika sebuah layanan belum terdaftar secara resmi melalui lembaga keuangan milik pemerintah Indonesia, maka layanan tersebut patut dicurigai keamananannya. 


3. Persentase Kasus yang Minim

Sebagai sesama konsumen, saya memahami faktor penyebab mengapa ada teman-teman yang ragu dan khawatir tentang keamanan ShopeePay ini. Faktor tersebut adalah maraknya kasus penipuan belanja online yang sangat merugikan konsumen. Saya juga sangat takut menjadi korban kejahatan cyber tersebut. Namun, mayoritas kasus penipuan, pencurian dan penyalahgunaan saldo oleh oknum penjahat siber, seringkali hal ini lebih berhubungan dengan ketidaktahuan atau kelalaian pengguna dalam mengamankan transaksi.

Walau ShopeePay ini pada dasarnya aman, saya tetap berusaha mengamankan transaksi saya sendiri dengan mengetahui modus-modus penipuan belanja daring yang sering terjadi. Oya, bagus atau tidaknya sebuah layanan bisa dilihat dari review pengguna. Ketika, saya telusuri secara online, kasus atau masalah ShopeePay yang dilaporkan di media konsumen atau di media lain tergolong minim. Dari sekian banyak pengguna, hanya sebagian kecil saja yang mengeluhkan. Ini berarti secara umum layanan e-money ini memang aman. Kalau kasusnya tinggi, berarti ada yang harus dipertanyakan. 


Jadi, Apakah ShopeePay 100 % Aman?

Kalau metode pembayaran yang 100 % aman tentu tidak ada ya, wong kita pergi ke pasar traditional saja bawa dompet di tangan atau tas juga tidak 100 % aman. Menyimpan uang di bank dan menyimpan emas rumah sendiri pun juga tidak 100 % aman. 

Menurut saya, pada dasarnya metode pembayaran digital tidak berbahaya asalkan memenuhi 3 faktor yaitu e-commerce menjaga ketat aplikasi mereka, pengguna juga melindungi diri dan pemerintah terus mengawasi. Katakanlah sebuah layanan sudah  aman menurut pemerintah tetapi jika konsumen lalai dalam menggunakan maka layanan tersebut maka bisa menimbulkan kerugian. 

Berhubung ShopeePay ini aplikasi buatan manusia, biasanya selalu ada yang ditingkatkan dan diupdate. Faktanya, manusia tidak ada yang sempurna. Begitu pula dengan hasil ciptaannya, bisa suatu waktu ditemukan kekurangan. Faktor human error atau kelalaian manusia juga hal yang tidak bisa dipisahkan, pasti akan selalu ada hanya saja tingkat kefatalannya berbeda. Ada yang tingkat bahayanya tinggi, skala besar dan ada yang kecil yang tidak menimbulkan dampak signifikan. 

Hal ini berlaku untuk semua metode pembayaran digital, tidak sebatas pada ShopeePay saja. Entah itu Toko Cash, OVO, LinkAja, Buka Dompet dan sebagainya. Tingkat kejadian bocoran data tergolong jarang terjadi, walau selalu ada kemungkinan tapi kecil persentasenya. Orang yang kerja di e-commerce adalah ahli IT yang kompeten. Mereka selalu memperkuat keamanan. Jika seandainya ditemukan celah maka mereka pun sesegera mungkin akan menutup celah tersebut. Jika mereka lalai, taruhannya sangat besar. Nama baik perusahaan akan hancur dan kehilangan kepercayaan masyarakat. Saya yakin Shopee maupun e-commerce lain pasti tidak menginginkan hal buruk terjadi. 

 

Cara Saya Menjaga Akun ShopeePay agar Terus Aman dan Tidak Menimbulkan Bahaya 

Sejauh saya menggunakan layanan ini alhamdulillah aman alias saya tidak menemukan ada bahaya apa-apa. Bahaya ShopeePay yang saya takutkan justru godaan kalau ketagihan belanja ya. Karena banyak promo, takut kalap dan menyebabkan kebocoran dompet. Oleh karena itu, saya lebih senang mencari cara belanja murah di Shopee dan membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Saya yakin keamanan yang saya dapatkan salah satunya karena faktor dukungan dari diri saya sendiri. Saya berusaha selalu menjaga ketelitian dan protektif menjaga kerahasiaan akun. Sebagaimana yang saya singgung tadi, walau sebuah layanan aman, resmi dan ada izin pemerintah kalau konsumen tidak hati-hati menggunakan layanan tersebut maka bisa saja merugikan. Berikut tindakan dan strategi yang saya lakukan untuk terus menjaga keamanan akun saya :

1. Saya tidak pernah membiarkan uang mengendap dalam jumlah banyak di ShopeePay. Sebagai langkah berjaga-jaga jika terjadi hal yang tidak diharapkan, sebagai konsumen saya terbiasa top up saldo sesuai jumlah belanja saja. Saya selalu berpikir, untuk apa saya mengisi saldo e-wallet saya melebihi kebutuhan? Mubazir dan bisa mendorong belanja impulsif. Lebih baik digunakan untuk yang lain yang lebih dibutuhkan. 

Jadi, kalau saldo ShopeePay tidak ada yang mengendap dalam jumlah besar di akun, cuma beberapa ribu saja. Dengan uang yang cuma beberapa ribu saja, tentu saya tidak perlu ragu karena uang sebesar itu tentu tidak mungkin mau dicuri oleh penjahat zaman digital. Mereka tentu tidak tertarik dengan uang sebanyak itu. Kalau misalnya ada kemungkinan terburuk, saya lagi apes karena akun saya dibajak ya tidak perlu terlalu khawatir.

2. Saya selalu menjaga ketat kerahasiaan akun. Saya tidak pernah membagikan data dengan orang lain. Bahkan suami saya sendiri tidak tahu PIN ShopeePay akun yang biasa kami gunakan untuk belanja. Kalau dia mau belanja, biasanya dia selalu minta tolong sama saya untuk memasukkan PIN atau menanyakan terlebih dahulu. Saya juga sangat berhati-hati meletakkan HP. Berhubung HP saya tersebut terhubung dengan Shopee dan nomor di HP tersebut dijadikan untuk kode verifikasi OTP, maka saya berusaha melindungi jangan sampai tertinggal di suatu tempat apalagi hilang. 


*** 

Nah, demikianlah ulasan dari saya. Akhirnya, semoga tulisan saya ini bisa sedikit menjawab pertanyaan teman-teman pemula apakah ShopeePay Aman atau Berbahaya. Postingan saya ini tidak dalam rangka kampanye  atau endorse ya. Saya tidak menyuruh atau mendorong agar teman-teman menggunakan layanan ini. Hanya sebuah ulasan dimana keputusan untuk memakai 100 % ada di tangan teman-teman semua. 

Saya menyadari bahwa saat ini dan di masa depan, konsumen tidak bisa menafikan kehadiran sesuatu yang serba digitalisasi. Kecanggihan teknologi dalam digital shopping tidak bisa dihindari. Mau tidak mau konsumen dituntut menyesuaikan diri dengan kemodernan. Belum terbiasa dan kurang melek teknologi digital menjadi penyebab mengapa banyak konsumen bingung dan ragu. Takut ditipu merupakan naluri manusia yang lumrah, saya juga pernah merasakannya. Naluri ini bisa dijadikan sebagai alarm agar terus berhati-hati dalam bertransaksi. []