Mungkin teman-teman ada yang lagi bingung mana yang lebih baik beli sepeda listrik atau motor? Mana yang sebaiknya dibeli atau dimiliki. Kemaren saya juga sempat galau memikirkan hal ini. Namun, setelah dipikirkan matang-matang akhirnya saya memutuskan membeli sepeda listrik karena lebih sesuai dengan situasi dan kondisi saya.
Akan tetapi, setelah saya berhasil membeli dan memiliki dan mengalami langsung kelebihan kekurangan sepeda listrik, saya pun berubah pikiran. Jika suatu hari ada anggota keluarga yang membutuhkan kendaraan kami tidak ada kepikir mau beli ulang sepeda listrik tetapi mau beli motor saja atau sepeda gowes biasa sekalian saja.
3 Faktor Mengapa Saya Membeli Sepeda Listrik
Nah, disini saya mau sharing awal mula mengapa muncul keinginan untuk memiliki sepeda listrik. Ini dia situasi dan kondisi yang membuat saya awalnya memutuskan membeli sepeda listrik :
1. Bukan kendaraan utama, hanya pendukung
Sebelumnya kami sudah memiliki motor dan tidak terlalu membutuhkan motor satu lagi soalnya masih bisa disesuaikan penggunaannya. Yup, masih bisa mengandalkan suami dan suami pun bilang tidak apa tidak beli motor baru. Namun, sebagai ibu rumah tangga saya ingin bisa mandiri kemana-mana terutama pergi ke pasar, salon ataubuat ngajak anak-anak keliling.
Apalagi tahun depan, anak kami yang paling tua insaallah mau masuk sekolah lagi. Jadi nantinya juga akan diperlukan. Walaupun belum tentu setiap hari saya yang akan memgantar jemput sekolahnya. Bisa juga nanti sekalian saja dengan motor saat ayahnya berangkat kerja. Begitulah, karena memang bukan kendaraan utama atau sifatnya pendukung saja maka kami pikir lebih cocok beli sepeda listrik saja. Memang benar saja, sudah hampir 2 bulan saya membeli sepeda listrik dan betul cuma terpakai sesekali saja. Palingan cuma dipakai 1-2 kali saja dalam seminggu.
2. Lebih hemat uang
Ini juga alasan yang tidak kalah penting dan motivasi utama juga. Berhubung cuma dipakai sesekali saja dan bukan kendaraan yang akan digunakan setiap hari, kenapa harus mengeluarkan uang lebih banyak. Beli motor baru sekitar 15 jutaan. Sepeda listrik saya beli sekitar 3,6 juta. Hal yang penting fungsinya sama, sama-sama untuk transportasi. Minimalnya biar saya kalau mau pergi sesekali tanpa motor suami tidak perlu lagi naik ojek.
3. Saya tidak begitu mahir sepeda motor
Alasan ini juga mendorong saya untuk memutuskan beli sepeda listrik saja. Sebenarnya saya sudah bisa bawa motor dan bisa sampai bawa boncengan. Hanya saja saya pernah terjatuh sampai tidak bisa jalan beberapa minggu. Ada rasa trauma dan takut apalagi motor rata-rata berat sementara badan saya sangat kecil. Setelah saya terjatuh, saya pun jarang bawa motor lagi. Hanya sesekali saja terlebih setelah jadi anak rantau, ya jadi semakin jarang pegang motor. Makin tidak terasah kemampuan saya, kagok dan memang tidak mahir-mahir amat. Tidak sampai punya SIM sendiri.
Alasan Mengapa Saya Tidak Beli Ulang Sepeda Listrik dan Kedepannya Beli Motor Saja
Seperti yang sudah saya bilang di awal, saya sudah berhasil mewujudkan keinginan saya membeli sepeda listrik. Namun, setelah itu jika butuh kendaraan lagi maka ingin membeli motor. Mengapa saya mau beli motor saja, bukan sepeda listrik? Ini alasannya :
1. Sudah punya dan sudah tau kelebihan kekurangannya
Saya sudah memiliki satu sepeda listrik dan itu pun terbilang jarang dipakai. Seperti yang saya bilang tadi, cuma dipakai 1-2 kali dalam seminggu dalam waktu cuma 30-60 menit saja. Benar-benar jarang digunakan dan bukan kendaraan utama alias cuma pelengkap. Ya, untuk apa saya beli satu lagi.
Lagipula saya sudah punya pengalaman, sudah mengerti apa kelebihan dan kekurangan sepeda listrik. Kalau sekiranya butuh kendaraan baru nanti, saya lebih baik beli motor saja. Sepeda listrik tidak cocok sebagai kendaraan utama karena kecepatannya rendah alias santai. Selain itu, perawatan dan perlindungannya harus lebih ekstra dari motor.
2. Susah untuk perawatan dan sparepartnya
Nah, ini dia alasan saya mengapa cukup sekali saja beli sepeda listrik. Saya tinggal jauh di daerah, di sebuah kota kecil di Pulau Sumatera. Tidak pernah terpikir sebelumnya kalau sepeda listrik rusak, mau diservis dimana? Mau beli sparepart dimana?
Sejauh ini belum ada cabang servis resmi disini. Begitu juga, kalau ada kerusakan bingung mau beli dimana sparepartnya. Ini saja kaca spion pecah, saya nyarinya di toko online dari Jawa. Kalau yang ringan seperti spion okelah walau khawatir pecah di perjalanan. Kalau mau beli baterai atau aki online bagaimana tuh? Berat banget dan tentunya juga berat di ongkos.
3. Tanggung saja sih
Sepeda listrik memang lebih murah karena sesuai kualitas dan kegunaan. Harganya 30 % dari harga motor. Jika harga sebuah sepeda motor sekitar 15 jutaan, sepeda listrik baru bisa didapat dengan harga mulai dari 3 jutaan saja. Kalau keluarga kami butuh kendaraan kedepannya karena motor lama sudah tidak bisa dipakai lagi atau anak-anak sudah besar dan butuh kendaraan sendiri untuk ke sekolah, ya rasanya lebih menang beli motor saja.
Sepeda listrik memang murah tetapi tidak seawet motor. Sepeda motor suami saya misalnya sudah lebih dari 10 tahun sejak dibeli dan baik-baik saja sampai sekarang. Belum pernah ada kerusakan berat. Ya, harga murah sepeda listrik sesuai dengan kualitasnya juga. Ada harga, ada rupa ya guys.
4. Tidak setahan banting sepeda motor
Saya banyak melihat komentar para pengguna di beberapa youtube yang mengeluhkan sepeda listrik rusak hanya dalam hitungan bulan saja. Ada yang sebulan, dua bulan, 5 bulan, 7 bulan dan sebagainya tetapi sudah tidak bisa digunakan. Sudah ganti sparepart baru tapi juga tidak bisa dipakai. Walau ini tidak bisa dijadikan patokan karena tergantung merek, perawatan dan pemakaian juga.
Dilihat dari body dan harganya, sudah jelas jauh berbeda dengan sepeda motor. Sepeda motor yang dibeli baru bisa awet belasan hingga puluhan tahun. Motor bapak saya dibeli sekitar tahun 2003 dan masih bisa dipakai sampai sekarang, sudah lebih dari 20 tahun. Sepeda listrik rasa-rasanya tidak akan sepanjang itu usianya.
Perbandingan Sepeda Listrik dan Sepeda Motor
Jika teman-teman masih bingung tujuh keliling atau masih ragu, lebih baik beli sepeda listrik atau motor ya? Hm, selain ulasan diatas, nah dibawah ini saya coba paparkan perbandingan antara sepeda listrik dan sepeda motor :
1. Segi kecepatan
Ini sudah jelas lebih cepat sepeda motor ya guys. Suami saya yang terbiasa pakai motor walau tidak suka ngebut dan kecepatan standar, tetap saja merasa tidak sabar pakai sepeda listrik karena sangat lambat menurutnya. Padahal sudah setting kecepatan maksimal lho ya, di kecepatan 3. Suami saya bilang, kalau pakai motor pergi dan pulang tempat kerja cuma menghabiskan waktu 30 menit saja. Namun, saat dia mencoba memakai sepeda listrik ke tempat kerja memakan waktu 60 menit.
Pak suami bilang, baginya gak cocok pergi kerja pakai sepeda listrik. Menurutnya sepeda listrik lebih cocok untuk bepergian santai saja. Ini subjektif sih ya, pengalaman kami saja. Namun faktanya, banyak juga yang mengandalkan sepeda listrik buat transportasi ke tempat kerja.
2. Segi hemat bahan bakar
Dari segi pengeluaran bahan bakar ya sudah jelas hemat sepeda listrik. Soalnya cuma di cas saja dan biaya penambahan listrik karena cas baterai sepeda tidaklah besar. Saya sendiri, sejauh ini belum ada kenaikan tagihan listrik selama punya sepeda listrik. Alokasi listrik saya masih sama dengan bulan-bulan sebelumnya. Apalagi harga BBM yang terus naik, sepeda listrik yang tidak perlu beli bahan bakar tentu dianggap lebih hemat.
3. Segi perawatan
Berdasarkan pengalaman saya lebih enteng dalam merawat motor dibanding sepeda listrik. Mungkin karena sudah terbiasa puluhan tahun makai motor. Sementara, sepeda listrik baru booming akhir-akhir ini. Berhubung sepeda listrik komponennya memang berhubungan dengan kelistrikan, jadi ya harus lebih ekstra hati-hati menjaga. Misalnya saja melindungi dari air dan paparan matahari langsung karena bisa mempengaruhi alat-alat listrik serta baterainya.
4. Segi harga
Ini sudah saya singgung sebelumnya ya. Kalau harga sepeda listrik jauh lebih murah dibanding dengan sepeda motor. Harga sepeda motor matic sekitar 15 jutaan tetapi sepeda listrik sekitar 3 jutaan saja. Sekali lagi perbedaan harga ini karena ada perbedaan kualitas pastinya. Kalau kualitas sepeda listrik sama dengan motor, ya gak mungkinlah dijual murah. Rugilah produsennya.
5. Segi servis dan sparepart
Ini juga sudah saya singgung sebelumnya. Sejauh yang saya ketahui, tempat servis resmi sepeda listrik merk apapun itu masih sangat terbatas. Baru ada di pusat kota besar dan itupun masih bisa dihitung jari berapa jumlahnya. Mayoritas tempat servisnya ada di Jawa. Untuk penjualan sparepartnya juga banyak online dari Jawa juga.
Untuk di daerah-daerah mungkin ada bengkel motor biasa yang mencoba memperbaiki sepeda listrik tetapi jelas bulan bengkel khusus sepeda listrik ya. Kalau tempat servis dan penjual sparepart motor ya tidak perlu diragukan lagi. Ada sampai ke pelosok sekalipun. Kalau mau servis atau ada yang rusak, bengkelnya gampang banget.
6. Segi keawetan
Poin terakhir ini juga sudah sempat saya ulas sekilas sebelumnya kalau motor itu mayoritas berumur panjang alias lebih awet. Motor suami sejal beli baru sudah lebih dari 10 tahun alhamdulillah baik-baik saja dan belum pernah mengeluarkan uang besar untuk perbaikan. Begitu juga motor bapak saya yang sudah lebih dari 20 tahun, masih awet bisa dipakai sampai sekarang.
Untuk sepeda listrik memang belum diketahui pasti tingkat keawetannya karena memang masih baru. Baru naik daun beberapa tahun ini. Saya temui ada yang mengeluh baru beberapa bulan sudah rusak. Tetapi sepupu jauh saya sudah sekitar 2 tahunan makai sepeda listrik, saya lihat masih oke-oke saja. Tentu hal ini dipengaruhi oleh merek, cara pemakaian dan perawatan ya guys.
***
Nah, demikiankah ulasan saya tentang mana yang lebih baik beli sepeda listrik atau motor? Jelas keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing ya guys. Jadi, mau beli apa tergantung pada situasi dan kondisi kamu sendiri. Kamu bisa berkaca dari alasan dan pengalaman saya diatas. Mana tau bisa menjadi inspirasi bagi kamu dalam mengambil keputusan. []