Pengalaman Membuat Website Bisnis Online Untuk Usaha Jilbab dan Buku



Sekitar tahun 2013-2014 saya membuat beberapa website sekaligus karena saya tergiur informasi kalau membuat website bisnis online itu sangat bagus untuk usaha rumahan dan sangat menjanjikan. Informasi tersebut saya dapatkan dari menghadiri seminar langsung maupun secara daring.  Mendengar kisah sukses orang dalam menjalankan website untuk bisnis online, akhirnya saya termotivasi. Ada yang cuma menjual arang batok kelapa kemudian memasarkan online bisa sampai ekspor ke luar negeri sana. Ada juga yang berhasil menjual pakaian, pernak pernik dan sebagainya berkat online marketing. 

Mereka melakoninya hanya dari rumah. Ini impian saya banget, bisa sukses punya bisnis online dari rumah. Entah mengapa, saya sangat yakin bakal ikut sukses juga seperti mereka. Terlebih pada waktu itu ada gerakan UMKM go online. Orang berbondong-bondong mengonlinekan usahanya. Hal tersebut membuat saya semakin bersemangat. Kebetulan saat itu saya sudah punya bisnis kerudung kecil-kecilan. So, saya menaruh harapan menjadi besar setelah go digital.


Nekat Membuat 2 Website Bisnis Online Sekaligus dengan Modal Hutang

Semangat yang menggebu seakan membuat saya tidak berpikir logis. Meskipun lagi tidak punya budget untuk itu, saya tetap berani mengusahakannya dengan berbagai cara tapi halal ya guys. Soalnya biaya untuk memiliki website bisnis online tidaklah murah, sementara saya masih berstatus mahasiswa dan kerja lepas. Pada pertama kali, tanpa pikir panjang saya langsung order membuat 2 situs pada satu jasa pembuatan website. Keduanya saya gunakan untuk memasarkan produk jilbab dan buku. 

Saya ambil paket website bisnis online kategori menengah yang waktu itu dibanderol sekitar 350.000. Jadi, saya mengeluarkan modal sekitar Rp 700.000. Kapasitas hosting yang standar saja cukup untuk menyimpan serta memposting produk. Fiturnya lumayan keren karena terdapat puluhan pilihan template gratis untuk gonta ganti, sudah dilengkapi form order dan keranjang belanja. Saya juga bisa memposting produk disana secara lengkap. 

Saya yang belajar website benar-benar dari nol banget sempat pusing tujuh keliling. Beberapa minggu lamanya hingga dini hari mencoba belajar utak atik settingan dan tampilan situs. Ceritanya jasa pembuatan website tersebut hanya membuatkan saja, sampai sudah jadi domain dan templatenya. Kemudian saya diberi panduan untuk melakukan berbagai pengaturan. 


Mencoba Memasarkan Bisnis Online dengan Blog Gratisan

Tidak terasa sudah hampir setahun saja usia websitenya dan tibalah masa jatuh tempo. Performa yang tidak sesuai harapan dan juga sudah tidak punya uang, saya pun memutuskan tidak memperpanjang domainnya. Saya masih ingat betul kalau pembicara seminar bisnis online bercerita kalau ada salah satu peserta yang sukses jualan tas rajut dengan mengonlinekan di blog gratisan khususnya di blogger dan wordpress. Tanpa pikir-pikir, saya pun juga mencoba blog gratisan tersebut untuk menjual produk dan jasa. Lagi-lagi saya tetap menawarkan jilbab dan buku. 

Agar lebih menarik dan menyerupai website bisnis online saya yang dulu dibeli, saya mencari template gratis yang menampilkan produk seperti sebuah toko. Upaya memakai blog gratisan ini juga tidak membuahkan hasil. Tidak kelihatan malah. Nah, saya bingung gimana cara mereka memasarkan ya bisa sampai sukses begitu. Sempat juga saya mengunjungi blog gratisan yang katanya sukses jualan tas rajut tersebut untuk perbandingan. Yah, mungkin beda orang beda rezeki dan takdirnya ya.


So, Bagaimana Hasil Website dan Blog Bisnis Online Tersebut?

Karena sudah lama, untuk detail cuannya sudah tidak ada catatannya ya tetapi intinya belum bisa diandalkan untuk makan sehari-hari. Bahkan pada akhirnya, percobaan bisnis online tersebut malah membuat saya terjebak ke dalam hutang modal. Kalau modal membuat websitenya sih bisa terbayarkan. Namun, modal pembelian bahan kerudung yang tidak mampu saya bayar karena beberapa rekan bisnis juga menunggak pembayaran bahkan ada yang kabur. Membuat saya jatuh dalam tekanan keuangan dan berpikir keras untuk membayarnya. 

Jadi sementara waktu, saya putuskan berhenti menjalankan bisnis online. Saya fokus kerja online saja menjadi penulis freelance di penerbitan agar mendapatkan pemasukan yang pasti. Hingga pada tahun 2014 saya mengenal pemasaran lewat Tokopedia dan pada tahun 2015 mengenal Shopee serta Bukalapak. Jadi, hanya satu kali itu saja pengalaman saya membuat website khusus bisnis online. Sampai sekarang sudah tidak pernah lagi. Saya masih punya website tetapi bukan untuk jualan online tetapi untuk mempublish konten. 


Mengenalkan Website Bisnis Online di Media Sosial

Pada akhirnya, fungsi website yang saya beli tersebut jadinya hanya untuk mengenalkan memajang produk saja dan nomor kontak. Fitur keranjang belanja via website malah tidak satupun berguna lantaran orang melakukan order langsung dengan telepon. Kemudian kekurangan yang saya rasakan adalah website tersebut tidak bisa dipakai untuk menulis artikel pendukung bisnis karena ternyata khusus template toko online saja. Nah, saya bertanya-tanya kok orang bisa menjual produk sekaligus menulis artikel pemasaran? 

Meskipun pemasaran bisnis online dengan website tidak berjalan sesuai harapan, saya tidak putus asa. Berhubung lagi ramai media sosial, saya pun melirik dan mencoba mengenalkan website saya disana. Saya pun membuat berbagai berbagai media sosial seperti Facebook, Twitter dan Kaskus. Tidak hanya satu akun tetapi ada yang sampai 5 akun. Barulah mulai ada hasilnya walaupun sedikit. Belakangan saya ketahui kalau orang mendapatkan informasi malah dari sini. Yup, order yang saya dapatkan setelah calon pembeli melihat nomor kontak yang saya cantumkan di media sosial. 


Tak Kenal SEO, Tak Ada Traffic, Maka Bisnis Online pun Suram

Sekarang kalau saya pikir-pikir betapa minim sekali ilmu saya soal internet marketing waktu itu. Selama mengikuti seminar dan membaca berbagai sumber, belum pernah saya mendengar ada yang namanya SEO dan keyword. Walau website yang dibeli katanya sudah dioptimasi oleh penjual nyatanya pas saya ketik kata kunci di pencarian tidak ditemukan webnya. Kemudian pengunjungnya hanya 1,2 dalam sehari. Saya pun dibuat heran. 

Saya jadi geleng-geleng kepala dengan kepolosan dan awamnya saya pada waktu itu. Saya pikir sudah go online dengan website maka orang langsung berdatangan. Ternyata, setelah dibuat pekerjaan belum selesai. Selain menggunakan jawa pembuatan website ternyata orang-orang bermodal juga menyewa jasa seo expert dan optimasi situs, jasa internet marketer. Lha, saya?

Disinilah letak ketidaktahuan saya. Karena katanya sudah dioptimasi dengan meta, title dan macam-macam yang saya tidak ngerti, saya pikir sudah bisa diandalkan semua.  Begitu juga dengan blog meski gratisan, tidak cukup punya blog dan publish produk atau tulisan saja tetapi harus memuat kata kunci relevan agar dikunjungi. Kalau tidak ada pengunjung website, siapa yang mau melihat produk dan belanja?


Kesimpulan dan Saran : 

Dalam kasus saya, pembuatan website online tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada pertumbuhan bisnis online disebabkan saya tidak mengerti strateginya. Saya cuma buat website saja tanpa optimasi, hasilnya begitulah. Sebenarnya, saya salah pilih jalan. 

Sebagai orang awam, memasarkan lewat media sosial serta e-commerce lebih cocok buat saya karena selain tidak perlu ribet dengan ilmu optimasi juga gratis hampir tanpa biaya pembuatan akun. Hanya saja saya belum mengetahui saat itu. Kesimpulan ini saya dapatkan beberapa tahun setelah kejadian. Nah, bagi yang berencana membuat website untuk pemasaran bisnis online dari rumah, sebaiknya memperhatikan beberapa poin dibawah ini :

1. Sebenarnya membuat website untuk bisnis online baik itu untuk memasarkan produk fisik, produk digital maupun jasa memang bisa menjadi ladang cuan asalkan menemukan jenis produk yang tepat. Barang yang memang permintaannya tinggi tetapi orang yang menawarkan masih sedikit. Dalam kasus saya, saya memilih kerudung dan buku dimana tingkat persaingannya termasuk tinggi. Apalagi bisnis skala kecil. Pemain bisnis kerudung saat itu mereka yang mampu memproduksi dalam jumlah besar. Saat ada permintaan 1.000 pcs dalam 2 minggu saja saya malah tidak bisa menyanggupi.

2. Agar website teman-teman dikenal dan dikunjungi banyak orang, maka harus bisa masuk halaman 1 pencarian google. Untuk itu dibutuhkan ilmu SEO. Kalau tidak maka situs tidak akan dikenal meskipun harganya mahal, fiturnya sangat keren dan lengkap. Makin di posisi diatas maka akan semakin baik karena biasanya pengunjung di Google suka klik website bagian atas atau yang ada di urutan pertama dan cenderung malas scroll sampai ke bawah. 

3. Jangan buru-buru dan putuskan dengan matang. Terlebih dahulu lakukanlah riset mendalam model pemasaran digital manakah yang kira-kira efisien dan efektif untuk bisnis online yang akan teman-teman jalankan. Sekarang sudah semakin banyak pilihan medianya. Selain website bisnis, ada Youtube, Tiktok, Instagram dan lainnya. Jangan seperti saya yang memilih website bisnis online tanpa ada riset dan hanya ikut-ikutan orang yang katanya sudah sukses saja.


***

Nah, demikianlah pengalaman saya dalam membuat webiste untuk pemasaran bisnis online. Semoga dapat diambil pelajaran buat teman-teman agar tidak mengalami kegagalan seperti saya. Kesalahan dan kegagalan adalah guru paling berharga baik kegagalan diri sendiri maupun orang lain. Besar harapan saya agar bisnis yang sedang teman-teman jalankan atau yang mau dirintis bisa berkembang sesuai dengan harapan. Bagaimanapun, sekarang go digital adalah keharusan, kalau tidak bisa terlindas zaman. Tinggal mencari media yang tepat untuk memasarkannya serta fokus membesarkan. []