Ceritanya sekitar jam 1 malam saya terbangun dari tidur nyenyak karena merasakan ada yang bergerak-gerak di telinga saya. Tidak hanya bergerak-gerak, juga mengeluarkan suara gaduh. Ya, saya tahu itu adalah suara semut. Saya baru mengetahui semut punya suara sejak beberapa kali masuk ke telinga saya. Suara seakan berteriak-berteriak, meraung-raung dan menjerit mau keluar dari lubang telinga. Dia juga terasa makin bergerak ke dalam sehingga saya menjadi panik. Terpaksalah minta tolong sama suami.
Jangan Pernah Mengorek Telinga
Satu hal yang saya sesali kemaren adalah saya mencoba mengeluarkan semut dengan mengorek telinga saya menggunakan cotton bud. Awalnya saya ragu sih melakukannya. Namun, karena panik dan tidak tahan karena sangat mengangggu sekali. Saya pikir semutnya masih di pintu masuk telinga, jadi saya korek sedikit saja. Itupun saya memilih cotton bud yang paling kecil.
Namun, apa yang terjadi guys? Semutnya tetap tidak keluar dan malah semakin berjalan jauh ke dalam. Waduh, rasanya sangat tidak menyenangkan sekali. Jadi, saran saya jika kamu mengalami hal yang sama. Jangan sekali-kali mencoba mengeluarkan dengan mengorek kuping ya guys. Ini sangat beresiko.
Mengatasi Serangga Masuk Telinga Dengan Baby Oil
Biasanya saya tidak perlu memasukkan apa-apa ke telinga sudah bisa teratasi. Saya cuma menutup telinga beberapa saat sampai pergerakan semut reda. Kalau sudah reda berarti sudah mati di dalam. Mengapa saya menutup telinga? Biar semutnya kepanasan di dalam tanpa ada udara dan oksigen sehingga tidak bisa bertahan.
Namun, cara ini tidak mempan untuk semut yang kemaren masuk ke telinga saya. Berhubung dikorek pakai cotton bud malah makin menjauh dari pintu masuk lubang telinga, saya pun akhirnya mencari informasi yang bersileweran di dunia maya. Ada macam-macam cara yang ditawarkan untuk mengatasinya.
Nah, saya bertemu dengan beberapa video dari dokter THT yang mereka sama-sama menyarankan mengeluarkan semut dari telinga dengan cara memasukkan minyak. Apa benar? Saya dan suami agak ragu, khawatir telinga gimana-gimana. Akhirnya saya meyakinkan diri kan yang bilang sekelas dokter. Lagipula, kalau dipikir-pikir juga sangat masuk akal.
Katanya bisa menggunakan minyak goreng biasa, minyak kelapa murni (VCO) dan sebagainya. Namun, saya ada baby oil juga yang biasa digunakan untuk membersihkan kerak-kerak telinga maupun kepala bayi. Dibantu suami, bismillah minyaknya dimasukkan beberapa tetes. Caranya miringkan telinga yang kemasukan semut agar arah lubangnya ke atas dan gampang masukin minyaknya.
Begitu terasa minyaknya sudah mengalir masuk maka biarkan beberapa saat. Kemudian miringkan kepala agar minyak kembali keluar dari telinga. Harapannya, agar semut terbawa keluar bersama minyak tersebut karena lubang telinga sudah licin.
Tidak perlu waktu lama, semutnya sudah tidak bergerak lagi guys dan juga sudah tidak ada suara-suara berdengung lagi di telinga saya. Namun, kami cari-cari di tetesan minyak juga tidak ada keluar. Ya, walau kepikiran tapi minimal sudah berkurang rasa nyerinya. Saya memastikannya hampir 1 jam lebih dan memang sudah mati. Sampai esok hari juga sudah tidak ada pergerakan apa-apa lagi.
Hanya saja, seperti ada yang mengganjal di telinga saya. Ya wajarlah ya karena seukuran semut mungkin mati di dalam. Saya pikir nanti secara perlahan akan keluar dengan sendirinya dalam bentuk kotoran dan alhamdulillah sekarang telinga saya sudah normal kembali.
Oya, setelah saya pikir-pikir tentang penyebab mengapa telinga saya sering masuk serangga seperti semut ini. Mungkin karena kurang menjaga kebersihan. Saya tentunya was-was dan berharap tidak terjadi lagi kedepannya karena sangat tidak nyaman. Jadi, di rumah saya itu banyak banget semut. Ada tercecer nasi satu biji pun langsung di kerubungi semut.
Sedikit-sedikit masuk semut sampai bosan rasanya sudah menggunakan berbagai cara mengusirnya. Itu sela-sela keramik sampai berlubang-lubang jadi tempat keluar masuk semut. Sepertinya semut bersarang di sela-sela bawah lantai. Juga di lubang-lubang kecil di dinding. Memang dari awal tinggal di kontrakan ini kami sudah mengeluhkan kehadiran semut-semut beraneka jenis ini. Apalagi musim hujan sampai banyak banget masuk rumah. Sampai di tempat tidur pun kadang ditemukan semut satu-satu yang lagi berkeliaran. Padahal sebelum tidur, tempat tidur selalu dibersihkan. Entah mengapa saya lihat tetap ada saja satu dua semut.
Nah, seperti itu pengalaman telinga saya masuk serangga terutama semut dan juga penyebabnya. Semoga informasi sederhana ini bermanfaat buat teman-teman yang mengalami hal sama ya. Jangan lupa, jika sekiranya kamu tetap tidak mengatasi sendiri di rumah, kunjungilah dokter THT biar tidak semakin parah. Takutnya kasus setiap orang berbeda-beda, ada yang bisa teratasi di rumah dan ada yang tidak. []