Pengalaman Mengajukan Pinjaman Modal Usaha Online Tanpa Jaminan di Shopee





Beberapa waktu lalu saya kaget menemukan ada fitur pinjaman modal usaha online tanpa jaminan atau agunan di akun Shopee. Penasaran, saya pun mencoba klik dan ada tulisan bahwa saya berhak mendapatkan pinjaman sebesar Rp.2.000.000. Pada waktu itu sih tidak ada kepikiran mau memanfaatkan fitur ini. Walau diberi tawaran belum tertarik karena takut, berhutang itu mudah tapi membayarnya susahnya mintak ampun. 


Namun, ketika kebentur masalah keuangan, baru kemudian kami ingat dengan tawaran ini. Shopee bekerjasama dengan PT.Indonusa Bara Sejahtera atau Taralite. Kesempatan tersebut memang tanpa jaminan karena diberikan kepada para seller online untuk membantu dalam mengembangkan usaha mereka.  Tidak semua penjual mendapat tawaran ini karena hanya untuk seller yang aktif dan jumlah transaksi penjualannya melewati batas tertentu. 


Jadi, Shopee dan Taralite terlebih dahulu menyaring seller berdasarkan tingkat besar kecilnya omset perbulan. Semakin besar omset jual beli, seller mendapatkan tawaran pinjaman makin besar pula dan sebaliknya. 


Awalnya saya ragu antara percaya dan tidak percaya karena belum pernah melakukan kredit usaha melalui internet.  Ini dia daftar ketakutan yang membuat saya ragu tersebut:



1. Jangan-jangan nanti saya malah terjebak dalam hutang besar seperti kisah pilu seorang peminjam online yang berseliweran di media sosial.


Kisah tersebut menceritakan seseorang yang awalnya hidupnya tenang tanpa hutang, kemudian ingin membuat bisnis dan meminjam modal. Kemudahan pinjaman online membuatnya ketagihan melakukan pinjaman, untuk membiayai bisnisnya. Tatkala bisnis tidak berjalan baik, ia telah berjalan begitu jauh dalam kegiatan gali lubang tutup lubang. Hutangnya di beberapa peminjam dana online kemudian menggunung dan tagihan yang datang silih berganti membuatnya depresi.


Faktanya : 


Pengalaman orang tersebut sebenarnya tidak juga tepat dijadikan alasan dan ketakutan tapi dapat menjadi pelajaran penting. Kalau mau meminjam online itu harus jelas antara buat modal usaha atau konsumsi. Kemudian juga harus memiliki pengaturan keuangan yang baik. 


Setelah saya pikir-pikir, depresi karena terjebak hutangjuga terjadi  disebabkan kurangnya pengendalian diri peminjam bukan semata karena kesalahan pemberi pinjaman. Misalnya : meminjam uang tapi tidak ada bisnis ataupun tidak ada sumber penghasilan untuk melunasi, ya sama kan dengan membuat sakit diri sendiri. Atau di awal kerjasama sudah sepakat melunasi sesuai jadwal jatuh tempo tapi kemudian menunggak, bukan salah pemilik pinjaman kalau mengejar-mengejar kita. 



2. Jangan-jangan bunganya besar sehingga saya berat melunasinya


Penawaran pinjaman tanpa agunan atau jaminan secara online menimbulkan banyak spekulasi. Muncul prasangka buruk, apa iya memang mudah begitu saja tanpa ada iming-iming di belakangnya. Apalagi zaman sekarang dengan perekonomian yang tidak menentu, banyak penipuan dan manipulasi sana sini.


Saya berpikir pastilah dibalik kemudahan proses pengajuan pinjaman dana online ini ada bunga dan potongan administrasi yang besar dikenakan kepada si peminjam. Pikiran ini berangkat dari kenyataan adik saya yang meminjam dana di salah satu lembaga keuangan cukup ternama dengan syarat yang mudah tapi pakai jaminan, dikenakan bunga dan potongan administrasi yang tinggi di awal. 


Kalau ditotal, adik saya sangat merugi karena bunganya hampir sama besar dengan jumlah modal pinjaman. Gila bukan? Apa boleh buat karena dia lagi kepepet waktu itu, sekarang sudah tobat.


Saya sendiri dulu juga pernah terjebak dalam pinjaman dengan lintah darat. Bayangkan, pinjaman 1 juta bunganya 100 ribu (10% dari jumlah pinjaman). Belum lagi potongan administrasi di awal sebesar 5 %. Proses pinjaman sangat sangat mudah tanpa ada jaminan dan syarat. Namun, sangat mencekik leher. Alhamdulillah akhirnya saya berhasil keluar dari pinjaman seperti itu dan jangan sampai deh jatuh lagi dalam lubang yang sama.


Faktanya : 


Ada lembaga pemberi kredit yang memasang tingkat bunga tinggi sehingga membuat dompet kita yang kurang sehat menjadi sakit parah. Namun, ada juga persentase bunga pinjaman yang masuk akal dan tidak terlalu memberatkan. Kalau dilihat dengan mata terbuka, sebagai konsumen sebenarnya kita dihadapkan pada banyak pilihan pinjaman dengan tingkat bunga beragam. Jadi, kitalah yang harus selektif dalam memilih lembaga pinjaman.



3. Saya takut apakah aman dan apa nanti data pribadi saya tidak disalahgunakan?


Saya terus bertanya dalam hati apakah pinjaman modal usaha online tanpa jaminan itu beneran ada soalnya selama ini kalau minjam uang ya secara langsung. Rasanya mustahil juga kan ada lembaga yang mau ngasih pinjaman uang tetapi si peminjam tidak berada di lokasi yang sama. Saat meminjam online saya tidak bertemu dalam dunia nyata dengan lembaga pemberi pinjaman dan sebaliknya. Bagaimana nanti dengan scan kartu identitas saya dan keluarga, takut tersebar di internet dan disalahgunakan penjahat.


Faktanya : 


Lembaga pinjaman online tidak semuanya yang abal-abal. Sebagian memang ada yang tidak bertanggungjawab, mencari keuntungan semata dari nasabah. Namun, sebagian lagi pemberi pinjaman online ada yang resmi dan berbadan hukum dengan sistem keamanan dalam transaksi.


Berhubung karena memang lagi butuh suntikan dana, akhirnya memberanikan diri meminjam online untuk pertama kalinya. Untuk membuang segala ketakutan, sebelum mengajukan pinjaman saya melakukan hal ini : 


Pertama, saya mencari informasi dulu mengenai si pemberi pinjaman dana tersebut. Dalam kasus saya, lembaganya Taralite. Saya baca ternyata Taralite adalah lembaga fintech resmi terdaftar di OJK dan sudah lumayan banyak memberikan bantuan dana kepada pelaku bisnis online. Taralite melakukan penawaran kepada penjual melalui toko online seperti Tokopedia, Lazada dan Shopee. Jadi, kesempatan pinjaman ini bersifat resmi karena menggandeng toko online besar di Indonesia.


Calon peminjam juga telah disaring terlebih dahulu. Pasalnya, setelah saya tanya adik yang juga berjualan online penawaran pinjaman yang didapat ternyata berbeda-beda besarnya. Adik saya yang sudah berjualan sejak tahun 2015 dan lebih aktif penjualannya mendapatkan kesempatan meminjam 3 juta. Kalau saya hanya mendapatkan penawaran pinjaman online sebesar 2 juta. 


Kedua, saya mencari tahu berapa tingkat bunga, potongan administrasinya dan bagaimana cara uang dikirim ke saya serta bagaimana cara melakukan pembayaran angsuran. Di Taralite ini bunganya sekitar 1,59 % (flat). Misalnya, kalau saya minjam Rp.2.000.000 tenor 12 bulan maka bunganya Rp 31.800 /bulan atau Rp.381.600/ tahun. Pengajuan modal yang disetujui ditransfer ke rekening kita. Begitu juga pembayaran angsuran juga ditransfer ke rekening yang disediakan. 


Ketiga, setelah fix dan yakin barulah menyiapkan semua dokumen yang diminta.  Singkat cerita, saya menyiapkan beberapa dokumen yang disyaratkan seperti KTP dan Kartu Keluarga. 


Saya mengajukan pinjaman hari Jumat tanggal pukul, tapi baru mendapat konfirmasi hari Senin tanggal pukul. Mungkin karena saya mengajukan sudah sore diluar jam operasional dan Sabtu Minggu libur. Hari Senin mendapat telepon masuk dari nomor baru, ternyata itu dari pihak Taralite. Staf mereka melakukan wawancara dan menanyakan beberapa hal terkait peminjaman dana online uang diajukan. 


Pertanyaannya tentang nama, pekerjaan, alamat, nomor e-mail, HP dan jumlah yang dipinjam. Setelah itu disuruh cek email. Nah, pas cek email isinya adalah sebagai berikut :




Ya, pinjaman modalnya disetujui. Kalau dipikir-pikir memang lumayan mudah ya untuk mendapatkan pinjaman onlinenya. Menurut saya karena saya punya bisnis di Shopee yang waktu itu jual belinya lumayan per bulan. Tidak susah syaratnya. Sangat berbeda dari sistem kredit offline yang mayoritasnya meminta jaminan dan survei ke rumah. 


Pengajuan Saya Sudah di Approved tapi Batal


Ketika cek e-mail dan terdapat pemberitahuan kalau pengajuan saya diterima, saya merasa senang. Tinggal selangkah lagi yaitu tanda tangan sebagai bentuk persetujuan saya. Terdapat beberapa syarat dan ketentuan yang harus dibaca. Agar tidak gegabah dan salah paham, jadi saya putuskan memahami pasal-pasal perjanjiannya 1 hari. Rencananya setelah itu, barulah saya menandatangi formulir kesepakatan secara online. 


Namun, selang beberapa waktu sebelum saya menandatangi kontrak tersebut, saya mendapatkan solusi lain yang lebih baik sehingga saya tidak jadi melanjutkanpengajuan tersebut. Satu sisi rasanya sayang sekali ya karena sudah disetujui, disisi lain saya juga bersyukur tidak jadi berhutang. Saya sempat khawatir, namanya bisnis itu tidak pasti hasilnya. Takutnya saya terlanjur meminjam uang tapi ternyata usaha tidak berjalan lancar. Ternyata ketakutan saya benar terbukti, beberapa waktu kemudian terjadi pandemi covid-19.


Terkait pinjaman modal adik saya yang sempat saya singgung tadi di awal postingan, alhamdulillah per Agustus 2020 kemaren lunas. Saya bertanya apakah semuanya baik-baik saja. Berhubung ini pinjaman modal, saya membaca di berita ada yang ditangguhkan pelunasannya. Mana tahu Taralite juga memberikan keringanan pada merchant online dengan mengundur waktu pelunasan karena pandemi ini. 


Kata adik saya, dia menanyakan ke pihak Taralite dan tidak ada keringanan untuknya. Dia tetap membayar angsuran sebagaimana biasanya. Entah mungkin UMKM dengan nominal besar ya, pada kasus adik saya tidak ada keringanan. Sempat telat tapi akhirnya selesai juga. Setiap keterlambatan dikenakan denda 0,1 % per hari diambil dari besaran angsuran yang harus dibayarkan. 


Nah, teman-teman itulah sekilas pengalaman saya mengajukan pinjaman modal online sampai di ACC. Walau fintech atau pinjol sangat mudah sekali prosedurnya bahkan ada yang mengklaimcair cepat kilat, sebagai konsumen kita harus realistis dalam mengelola pinjamannya. Jangan sampai tidak mampu membayar dan dikejar-kejar tagihan. Pinjamlah jika memang butuh, terdesak dan yang terpenting adalah PUNYA UANG MASUK UNTUK MEMBAYARNYA.  


Terakhir, saran saya berhati-hatilah karena tidak semua pinjaman modal usaha online tanpa jaminan itu resmi terdaftar dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Saya turut prihatin, makin hari makin menjamur saja fintech abal-abal alias ilegal yang banyak memakan korban. Banyak yang mengadu di Media Konsumen setelah merasa mengalami penipuan. Dalam kasus ini saya tidak dalam rangka mempromosikan Taralite, hanya berbagi pengalaman bukan merekomendasikan ya.

 

Nah, apakah kamu juga punya pengalaman mengajukan pinjaman online baik di lembaga yang sama dengan saya atau di pinjaman online lain yang aman dan terpercaya, yuk berbagi informasi di kolom komentar di bawah ini