Tips 14 : Pandai Dalam Memilih Teman



Memiliki banyak sahabat adalah sesuatu yang menyenangkan. Apalagi dihiasi dengan hubungan yang harmonis serta didukung oleh adanya kesamaan visi dan misi. Hidup akan terasa indah. 

Pekerjaan akan terasa ringan karena saling bahu membahu. Sedih berubah menjadi canda tawa karena adanya sahabat yang setia berbagi dalam suka maupun duka. Tapi kadang indahnya suatu hubungan tidak seperti yang kita harapkan. Hal itu sudah lumrah mengingat manusia memiliki kehendak yang beraneka warna. 

Persatuan berubah menjadi permusuhan bila tidak dijaga dengan baik.  Pada suatu waktu salah satu di antara kita kadang tak sengaja mengeluarkan kata-kata yang menyakiti hati sesamanya. 

Begitulah, tidak ada suatu hubungan yang berjalan dengan mulus. Indahnya persahabatan selalu terusik koleh kealpaan kita sebagai manusia biasa. Entah itu kita kadang terkesan mementingkan diri sendiri atau tidak memperhatikan teman dan sebagainya.

Sifat manusia yang beragam menuntut kita dituntut untuk hati-hati bergaul dan memilih teman karena lingkungan disadari atau tidak berpengaruh dalam membentuk kepribadian seseorang. Jika kita bergaul dengan orang yang tidak benar seperti suka melakukan kejahatan  maka lambat laun kita akan ditulari oleh virus jahatnya. Jarang kita menemukan orang yang tawar meskipun hidup di air asin. 

Sejak dini kita harus memilih lingkungan yang baik. Bertemanlah dengan orang yang bisa mendukung Anda bukan teman yang suka menjatuhkan Anda alias musuh dalam selimut atau teman yang seperti tanaman makan pagar. Seyogianya ada beberapa hal yang sering menggagalkan suatu hubungan akrab yaitu:

Pertama, menyalahgunakan kepercayaan atau berkhianat. Orang tipe ini tidak bisa memegang amanah. Ketika seorang sahabat menceritakan dan mempercayakan masalah besar padanya ia menyanggupinya dan mengatakan akan menyimpannya baik-baik.Tapi ia menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan. 

Kedua, suka memanfaatkan dan menguasai teman. Orang seperti ini mulutnya manis dan pandai merayu. Ia mempunyai daya seni yang tinggi untuk menguasai orang lain dengan cara yang tidak disadari oleh orang lain. 

Atas nama persahabatan ia meminta ini itu kepada temannya dengan cara yang memikat. Kadang ia datang pada sahabatnya jika ada perlu saja. Ketika kepepetnya sudah hilang maka ia menjauhi temannya. 

Ketiga, egois. Orang yang seperti ini lebih mementingkan dirinya sendiri.  Ia bersikap masa bodoh dengan keadaan temannya setelah ia mendapatkan kemauannya. Berbuat semaunya dan sesukanya asal hatinya senang serta keinginannya terpenuhi. 

Keempat, menuntut hal yang berlebihan kepada teman. Ia cenderung memerintah orang lain untuk berbuat seperti ini itu, mengerjakan ini itu sesuai yang diharapkannya.  Bila si teman tidak mau melakukan seperti yang ia katakan maka ia akan mengomel, memarahi bahkan menyalahkan temannya. 

Hati-hatilah dalam memilih teman. Jangan sampai salah pilih apalagi Anda masuk perangkap teman yang ternyata hanya memperalat Anda untuk mencapai ambisinya. Hidup Anda ditentukan oleh teman dan lingkungan Anda. Jadi, carilah teman yang bisa saling mendukung untuk maju.[]